•04.00
1. Unsur-unsur analisis transaksional
Analisis transaksional berakar pada suatu filsafat yang antidetermenistik
serta menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengkondisian dan pemrograman
awal. Disamping itu, analisis transaksional berpijak pada asumsi-asumsi bahwa
orang-orang sanggup memahami putusan-putusan masa lampaunya serta orang-orang
mampu memilih untuk memutuskan ulang.
Analsisis transaksional meletakan kepercayaan pada kesanggupan individu
untuk tampil diluar pola-pola kebiasaan dan menyeleksi tujuan-tujuan dan
tingkah laku baru. Meskipun percaya bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk
memilih, Berne merasa bahwa hanya sedikit orang yang sampai pada kesadaran akan
perlunya menjadi otonom. “manusia dilahirkan bebas tetapi satu hal paling
pertama yang dipelajari adalah berbuat sebagaimana diperintahkan dan dia
menghabiskan sisia hidupnya dengan berbuat seperti itu.
Jadi, penghambatan diri yang pertama dijalani adalah penghambatan pada
orang tua. Dia menuruti perintah-perintah orang tua untuk selamanya, hanya
dalam beberapa keadaan saja memperoleh hak untuk memilih cara-cara sendiri dan
menghibur diri dengan suatu ilusi tentang otonom
2. Teknik-teknik
analisi transaksional
Teknik-teknik konseling analisis transaksional banyak
menggunakan teknik-teknik pendekatan Gestalt. James dan Jongeward (1971)
mengombinasikan konsep dan proses analisi transaksional dengan eksperimen
Gestalt dan kombinasi ini memberikan hasil yang menjanjikan pada self-awareness dan
autonomy.
a)
Metode Didaktik (Didactic Methods).
b)
Kursi Kosong (Empty Chair).
c)
Bermain Peran (Role Playing)
d)
Penokohan Keluarga (Family Playing)
e)
Analisi Ritual dan Waktu luang (Analysis of Rituals
and Pastime)
3. Konsep-konsep
Analisis transaksional
Konsep Dasar Pandangan tentang sikap
manusia Analisis Transaksional berakar dalam suatu filsafat anti deterministik
yang memandang bahwa kehidupan manusia bukanlah suatu yang sudah ditentukan.
Analisis Transaksional didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa orang mampu
memahami keputusan-keputusan pada masa lalu dan kemudian dapat memilih untuk
memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah pernah
diambil. Berne dalam pandangannya meyakini bahwa manusia mempunyai kapasitas
untuk memilih dan, dalam menghadapi persoalan-persoalan hidupnya.
S Sumber : Roberts. A. R. Greene, g.j. (2008).
Buku pintar pekerja social: Jakarta. gunung mulya