Author: Nur Purnama N.
•03.20
1.      Unsur – unsur Terapi Humanistik-Eksistensial

a.     Munculnya gangguan
Ketika kondisi-kondisi inti manusia mulai berubah, serta munculnya kecemasan-kecemasan terus-menerus, tidak bisa mengaktulaisasikan potensi diri, dan tidak bisa menyadari potensi-potensi diri yang dimiliki.
b.    Tujuan terapi
                  Menyajikan kondisi-kondisi untuk memaksimalkan diri dan pertumbuhan.
Mengapus penghambat-penghambat aktualisasi potensi pribadi dalam membantuk klien. Membantu klien dalam menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dan memperluas kesadaran diri. Membantuk klien agar bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupan sendiri.
c.    Peran Terapis
Terapis berusaha untuk menekankan & mendahulukan pemahaman(insight) klien agar bisa masuk ke dalam alam bawah sadar klien. Kemudian terapis mulai mulai memberikan stimulus berupa sugesti-sugesti kepada klien tentang potensi diri yang dimiliki.

2. Teknik Terapi Humanistik
Klien didorong agar bersemangat untuk lebih dalam meberikan klien pemahaman baru dan restrukturisasi nilai dan sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan dianggap pantas, Kemudian klien dibantu dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia. Setelah dibantu dalam mengidentifikasi, klien diajak mendefinisikan cara pandang agar eksistensi mereka diterima.Lalu kemudian klien diajak untuk berfokus untuk bisa melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka, kemudian klien didorong untuk mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang konkrit, klien biasanya akan menemukan kekuatan untuk menjalani eksistensi kehidupannya yang memiliki tujuan.

3. Konsep Utama Terapi Humanistik-Eksistensial
a)        Kesadaran Diri
 Kesadaran untuk memilih alternatif-alternatif yakni memutuskan secara bebas didalam  kerangka pembatasnya adalah suatu aspek yang esensial pada manusia. Kebebasan memilih dan bertindak itu disertai tanggung jawab. Para ekstensialis menekan manusia bertanggung jawab atas keberadaan dan nasibnya.
b)       Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan 
c)       Penciptaan Makna

Sumber  : Corey, Gerald. (2010). Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung
Misiak,  Henryk. (2005). Psikologi Fenomenologi, Eksistensial dan Humanistic. Bandung: PT. Rafika Aditama.
This entry was posted on 03.20 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: