•09.12
Polarisasi
kelompok adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi
kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah
diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila
sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah
diskusi mereka akan menentang lebih keras.
Polarisasi akan mendorong
ekstremisme dalam kelompok gerakan social atau politik. Kelompok seperti ini
biasanya menarik anggota-anggota yang memiliki pandangan yang sama. Ketika
mereka berdiskusi, pandangan yang sama ini makin dipertegas sehingga mereka
makin yakin akan kebenarannya (self-rightteousness).
Mungkin nampak layak untuk berasumsi bahwa kelompok akan lebih berhati-hati
didalam pembuatan keputusan dibanding individu. Pembuatan keputusan kelompok,
baik melalui konsensus maupun melalui aturan mayoritas, mungkin diharapkan
untuk menjadi lebih sedikit bersifat extremity-prone dibanding keputusan
individu. Bagaimanapun, bukti yang melimpah menyatakan bahwa hal ini adalah
tidak selalu seperti kasus diatas. Khususnya, manakala anggota individu dari
suatu kelompok ditempatkan kearah resiko, proses diskusi kelompok akan
memperkuat kecenderungan tersebut. Sebagai hasilnya, keputusan kelompok menjadi
lebih penuh resiko dibanding rata-rata kecenderungan anggota yang semula kita
perkirakan ( Whyte, 1989). Perwujudan ini disebut "pergeseran yang penuh
resiko" .
Pergeseran yang penuh resiko adalah
suatu subset gejala pergeseran pilihan yang mengundang polarisasi kelompok (
Kerr, 1992). Kecenderungan yang sama kearah polarisasi dapat dilihat didalam
kelompok, dimana anggota pada awalnya secara relatif berhati-hati. Setelah
diskusi kelompok, kelompok ini memajang sesuatu bahkan yang lebih kuat dalam
penghindaran resiko. Di dalam polarisasi umum mengacu pada suatu peningkatan
didalam ekstrimitas rata-rata tanggapan pokok materi populasi tanggapan. Efek
ini telah dipertunjukkan, tidak hanya untuk pilihan resiko dan penghindaran
resiko, tetapi juga untuk sikap ke arah isu seperti hukuman mati atau
peperangan, pertimbangan fakta dan persepsi orang ( Myers dan Lamm, 1976).
Dalam semua kasus proses
diskusi kelompok cenderung untuk memperdalam pendapat anggota kelompok. Ini hanya
benar, bagaimanapun, jika anggota kelompok yang pada awalnya pada dasarnya
setuju. Efek polarisasi adalah juga terbatas pada isu secara relatif penting.
Jika isu kelompok cukup tak penting depolarisasi dapat terjadi: setelah diskusi
kelompok posisi rerata adalah lebih sedikit ekstrim dibanding sebelumnya (
Kerr, 1992).
Sumber :
http://prima-k-u-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-35150-Umum-Komunikasi%20Kelompok.html
http://www.bintan-s.web.id/2011_07_01_archive.html
http://alfinazrialdy.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html
http://erwindarmawan13.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html
http://fnibrass.blogspot.com/2012/10/komunitas-online-polarisasi-kelompok.html
0 komentar: