1.1 Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu
Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam
bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Dan, manusia sebagai subjek
pokoknya yang dalam hal ini merupakan makhluk hidup yang paling tinggi
kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat unik manusia. Dibandingkan
dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi
dan kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia dan binatang
berbeda karena akal budi yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak. Dan, budi
bersuber pada jiwa. Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangannya menusia
memanfaatkan akal budi yang dimilikinya dan juga ditunjang dengan rasa ingin
tahu, maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Perkembangan
pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala ditunjang dengan adanya tukar
menukar informasi antar manusia.
1.2 Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu
terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan
dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara
memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri.
Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah
selendang bidadari atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang
berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang bidadari dan
sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi
antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita
mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan
penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi.
Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan
dan metode ilmiah.
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yati kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains palsu)
Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran pada waktu itu adalah :
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yati kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains palsu)
Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran pada waktu itu adalah :
- Anaximander, langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar mengelilingi bumi ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.
- Anaximenes, (560-520) mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda adalah air, seperti pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila merenggang menjadi api dan bila memadat menjadi tanah.
- Herakleitos, (560-470) pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang menyebabkan transmutasi, tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya.
- Pythagoras (500 SM) mengatakan unsur semua benda adalah empat : yaitu tanah, api, udara dan air. Ia juga mengungkapkan dalil Pythagoras C2 = A2 + B2, sehubungan dengan alam semesta ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda lain mengitari bumi termasuk matahari.
- Demokritos (460-370) bila benda dibagi terus, maka pada suatu saat akan sampai pada bagian terkecil yang disebut Atomos atau atom, istilah atom tetap dipakai sampai saat ini namun ada perubahan konsep.
- Empedokles (480-430 SM) menyempurnakan pendapat Pythagoras, ia memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga ini dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur.
- Plato (427-345) yang mempunyai pemikiran yang berbeda dengan orang sebelumnya, ia mengatakan bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immatrial. Seperti serangga yang beranekaragam itu merupakan duplikat yang tidak sempurna, yang benar adalah idea serangga.
- Aristoteles merupakan ahli pikir, ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya ia membuang ajaran yang tidak masuk akal dan memasukkan pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan unsur dasar alam yang disebut Hule. Zat ini tergantung kondisi sehingga dapat berwujud tanah, air, udara atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh kondisi, dingin, lembah, panas dan kering. Dalam kondisi lembab hule akan berwujud sebagai api, sedang dalam kondisi kering ia berwujud tanah. Ia juga mengajarkan bahwa tidak ada ruang yang hampa, jika ruang itu tidak terisi suatu benda maka ruang itu diisi oleh ether. Aristoteles juga mengajarkan tentang klasifikasi hewan yang ada dimuka bumi ini.
- Ptolomeus (127-151) SM, mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya (geosentris), berbentuk bulat diam seimbang tanpa tiang penyangga.
- Avicenna (ibn-Shina abad 11), merupakan ahli dibidang kedokteran, selain itu ahli lain dari dunia Islam yaitu Al-Biruni seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan komtemporer. Pada abab 9-11 ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Kebudayaan Arab berkembang menjadi kebudayaan Internasional.
Mitos adalah cerita
prosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di
dunia lain (kayangan) dan dianggap benar – benar terjadi oleh empunya cerita
atau penganutnya.
Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya
alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para
dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya. Mitos itu sendiri, ada yang
berasal dari Indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.
Legenda (bahasa
Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai
cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda
sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history).
Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami
distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Cerita rakyat
adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya,
cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal
suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya
diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat
selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat
yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral.
- Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan?
Pengetahuan
manusia dimulai dari rasa ingin tahu manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu ini
sudah dimiliki manusia sejak kecil. Banyak cara untuk memuaskan rasa ingin tahu
manusia. Anak yang belum dapat bertanya senang mencoba-coba hal yang tidak
diketahuinya. Sebagai contoh, anak kecil senang memasukan barang-barang ke
dalam mulutnya hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Di tahap selanjutnya
anak-anak akan banyak bertanya contohnya “itu apa ?”, “ini bagaimana?” itu hal
yang lumrah dilewati oleh manusia untuk pengembangan diri. Rasa ingin tahu
tersebut akan terpuaskan bila diperoleh pengetahuan yang dia pertanyakan dengan
hal yang benar.
Pengetahuan dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah dan ilmiah.
Pada pendekatan non ilmiah ada beberapa pendekatan yakni akal sehat, intuisi, prasangka, penemuan dan coba-coba dan pikiran kritis.
Pengetahuan dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah dan ilmiah.
Pada pendekatan non ilmiah ada beberapa pendekatan yakni akal sehat, intuisi, prasangka, penemuan dan coba-coba dan pikiran kritis.
1.4 Metode Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan
pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis
dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam
menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
a. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;
a. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;
- Penelitian non ilmiah
1. Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen Pemasaran)
2. Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan / PR, Periklanan)
3. Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional)
4. Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman)
5. Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
b. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) :
variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang.
Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/ menggambar-kan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/ menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.
Langkah-langkah operasional metode ilmiah
1. Memilih dan mendefinisikan masalah.
2.
Survei terhadap data yang tersedia.
3.
Memformulasikan hipotesa.
4.
Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5.
Mengumpulkan data primair.
6.
Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7.
Membual generalisasi dan kesimpulan.
8.
Membuat Laporan- Keterbatasan peranan metode ilmiah
1.5 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Awal
dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam,
mencatatnya kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula
terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin
bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya.
Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya manusia mampu melakukan
eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Dari
hasil eksperimen ini kemudian diperoleh pengetahuan yang baru. Setelah manusia
mempu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen ini lahirlah IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) sebagai suatu ilmu yang mantap.
Perkembangan IPA itu sendiri mulai berkembang sangat lambat antara abad 15-16. Namum
perkembangan IPA lebih pesat setelah adanya konsep Copernicus yang kemudian
diperkuat Galileo (konsep geosentris ® konsep heliosentris), dikenal sebagai permulaan abad ilmu
pengetahuan modern (kebenaran
berdasarkan induksi). Di awal abad 20 perkembangan ipa khususnya bidang fisika makin berkembang
pesat setelah konsep fisika kuantum dan relativitas dan bermunculan beberapa
fisikawan yang terkenal seperti newton. Hal tersebut perlu di rebisi dan
penyesuaian dengan konsep ilmu pengetahuan ke ara pemikiran yang modern.
Pengetahuan menjadi displin ilmu
seperti yang dapat kita lihat sebagai berikut
Ilmu Pengetahuan Alam
|
Ilmu Sosial dan
Budaya
|
|
Sains Fisik
|
Sains Hayati (Biologi)
|
|
·
Fisika
·
Kimia
·
Astronomi
·
Geologi
·
Mineralogi
·
Geografi
·
Geofisika
·
Meteorologi
·
Oseanologi
·
Dll
|
·
Botani
·
Zoologi
·
Mikrobiologi
·
Kesehatan
·
Palaentologi
·
Fisiologi
·
Taksonomi
·
Dll
|
·
Bahasa
·
Sosiologi
·
Pendidikan
·
Sejarah
·
Antropologi
·
Etnologi
·
Seni dan
Budaya
·
Psikologi
·
Ekonomi
·
Dll
|
Didukung oleh Matematika/Statistika
dan Informatika
|
Sumber : http://karyasonin.blogspot.com/2012/10/ilmu-alamiah-dasar.html
http://ratnawidya04.blogspot.com/2012/04/ilmu-alamiah-dasar.html
http://amadsgtt.blogspot.com/
0 komentar: